
BUDI RAHMAN HAKIM
RM.id Rakyat Merdeka – Dunia politik menjelang Pilpres 2024 sangat riuh, bising, dan bahkan menguras energi. Perhatian hampir semua elemen tertuju pada urusan politik. Dari pejabat, politisi, pengusaha, akademisi, sampai rakyat kecil. Akibatnya, hal lain, yang sebenarnya juga penting, kurang terperhatikan. Contohnya dunia ekonomi.
Sepanjang kuartal III-2023, ekonomi kita mengalami pelambatan. Ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,94 persen. Angka ini memang tidak jelek-jelek amat. Namun, dengan angka segitu, pertumbuhan ekonomi kita turun dibanding kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka 4,94 persen itu merupakan yang terendah dalam delapan kuartal terakhir.
Baca juga : Gandung Pardiman Imbau Ketua MKMK Tak Larut Ikut Berpolitik
Kurang baiknya ekonomi juga tergambar dari kondisi harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. Seperti beras, yang sudah berbulan-bulan tidak kunjung turun harga. Lalu, saat ini harga cabe juga terus merangkak, hingga ada yang mencapai Rp 100 per kilogram. Dengan kondisi ini, jelas kantong rakyat kecil akan terkuras dan daya beli mereka akan berkurang. Kondisi ini bisa mengerek inflasi.
Dari sisi nilai tukar mata uang, rupiah kita sudah masih oleng. Bahkan, dua pekan ke belakang, nilai tukar rupiah sempat hampir menyentuh Rp 16.000 per dolar AS. Saat ini angkanya memang sedikit menguat, tapi masih belum bisa di bawah Rp 15.500 per dolar AS.
Baca juga : Pancasila Memperteguh Sikap Mental Pemimpin
Kondisi ekonomi seperti ini jelas butuh perhatian serius dari banyak pihak. Apalagi ekonomi kita masih dibayang-bayangi ketidakpastian global. Dibutuhkan langkah taktis, praktis, dan cepat, agar ekonomi kita selamat dan tetap tumbuh dengan baik.
Untuk gesekan dengan urusan politik, memang tidak bisa dihindarkan. Namun, bukan berarti semuanya harus memelototi politik, yang memang penuh dengan intrik. Harus tetap ada pihak-pihak yang fokus mengurus ekonomi.
Baca juga : Hasto: Banteng Sedih, Terluka Perih
Menteri-menteri ekonomi kerjanya tidak boleh terganggu. Kebijakan-kebijakan ekonomi tidak boleh diintervensi politik. Para pelaku ekonomi juga tidak boleh tertekan dengan kondisi politik saat ini.
Ingat, ekonomi sama krusialnya dengan politik. Jika ekonomi oleng, rakyat menjerit, pengusaha kalang kabut, dan pemerintahan terancam berhenti. Jadi, ekonomi harus terus diperhatikan dan diurus dengan baik meski politik sedang gonjang-ganjing.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.