Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) alias BTN bakal mencaplok salah satu bank dan menjadikannya unit syariah. Ini adalah bagian dari pemisahan unit syariah yang ditargetkan rampung akhir 2023.
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan pemisahan unit syariah bakal dilakukan dengan skema spin off. Nantinya, setelah salah satu bank tersebut berhasil diakuisisi, PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI akan masuk menjadi pemegang saham.
“Kami lagi proses, kami harap bisa ada kontrak kesepakatan jual beli dengan salah satu bank yang lagi kami dekati, sebelum akhir tahun. Ini lagi negosiasi harga dengan mereka,” kata Nixon usai Akad Massal Serentak KPR BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (8/8).
“Kami tidak boleh sebut (nama bank yang akan diakuisisi). Kan spin off dulu karena kami tidak mengejar buat PT baru. Jadi, akuisisi salah satu bank dan itu menjadi syariah. Kalau sudah jadi, baru BSI masuk menjadi salah satu pemegang saham. Kami tidak boleh sebut, nanti harganya jadi mahal,” sambungnya.
Menurutnya, BTN tidak bisa langsung tiba-tiba mengalihkan seluruh aset unit syariah. Nixon menegaskan ada risiko cukup besar sehingga opsi spin off dipilih.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis POJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (UUS). POJK UUS ini terdiri dari 9 bab dan 98 pasal.
Beleid ini bertujuan mengharmonisasi peraturan kelembagaan bank umum konvensional dan bank umum syariah, penyesuaian dengan peraturan mengenai pelaporan dan perizinan bank, dan peraturan mengenai penyelenggaraan teknologi informasi.
“OJK dapat meminta pemisahan UUS dalam rangka konsolidasi perbankan syariah untuk pengembangan dan penguatan perbankan syariah dengan pertimbangan tertentu,” tulis salah satu poin di Bab V beleid tersebut.
Sumber: CNNIndonesia.com