Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan momen dirinya semobil dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri peringatan hari Veteran Nasional di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, merupakan hal biasa.
Menurutnya sebagai wali kota, wajar Gibran menjemputnya untuk hadir di acara itu.
“Beliau wali kota, saya menteri, beliau jemput saya, biasa,” kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Prabowo juga menjelaskan kehadirannya di agenda peringatan hari veteran itu merupakan perintah dari Presiden Jokowi.
“Jadi itu Hari Veteran Nasional, saya hadir, diperintahkan oleh Presiden,” kata pria yang juga Ketua Umum Gerindra tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan resmi dari Gerindra yang diterima Kamis siang disebutkan, “Menhan Prabowo dan Wali Kota Solo Gibran Semobil Hadiri Hari Veteran Nasional.”
Prabowo dan Gibran tiba di kampus UNS pada pukul 10.00 WIB. Sejumlah pengurus Legiun Veteran RI (LVRI) terlihat menyambut kedatangan mereka.
Beberapa yang menyambut adalah Wakil Ketua Umum I DPP LVRI Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur, Sekjen LVRI Laksdya TNI (Purn) Djoko Sumaryono, dan sejumlah jenderal bintang tiga lainnya.
Prabowo sempat menyapa para tentara veteran yang menyambut kedatangannya di Solo.
Hari Veteran Nasional diperingati saban 10 Agustus setiap tahunnya. Hari peringatan ini ditetapkan setelah Keputusan Presiden (Keppres) nomor 30 tahun 2014, ditandatangani Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Peringatan Hari Veteran Nasional bertujuan mengingat jasa dan pengorbanan veteran yang telah berjuang, membela, dan mempertahankan kedaulatan NKRI, sekaligus ikut membantu melaksanakan perdamaian dunia.
Gibran respons sanjungan Prabowo soal kepemimpinan dan usia
Sementara itu di Solo, Gibran enggan dibandingkan dengan pahlawan nasional, Brigjen Slamet Riyadi. Prabowo mengaitkan usia pahlawan nasional itu dengan peluang Gibran menjadi bakal calon wakil presiden.
Namun, Gibran merespons dirinya masih jauh di bawah Pahlawan Nasional itu.
“Oh enggak. Levelnya beda jauh. Beliau lebih muda dengan tantangan yang lebih besar. Saya enggak ada apa-apanya,” kata Gibran saat ditemui di acara UMKM Expo di Pamedan Mangkunegaran, Solo, Kamis.
Slamet Riyadi dikenal sebagai Komandan Batalyon Resimen I Divisi X. Padahal saat itu ia masih berusia 22 tahun. Ia bersama pasukannya berhasil membuat lawan kelabakan saat Agresi Militer Belanda II di Solo tahun 1949.
Lebih lanjut, Gibran menganggapi pernyataan Prabowo tersebut tidak berkaitan dengan isu pencalonan dirinya sebagai cawapres. Tak menutup kemungkinan Prabowo tengah membicarakan tokoh muda lainnya.
“Mungkin saja beliau sedang membicarakan (Wagub Jatim) Emil Dardak. Lebih muda, lebih berprestasi,” kata putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Nama Gibran berulang kali disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon wakil presiden oleh sejumlah politisi dari berbagai partai. Di saat yang sama, pasal yang mengatur tentang batas usia minimal peserta pilpres tengah digugat oleh beberapa pihak.
Gibran sendiri sudah berulang kali menanggapi isu tersebut. Ia merasa dirinya sulit maju di Pemilu 2024 mendatang.
“(Kepemimpinan) memandang usia. 40 tahun. Jadi saya di sini saja ngurus UMKM,” katanya.
(yoa, syd/kid)